SENTUL CITY, BOGOR - Toxic Productivity merupakan masyarakat yang sangat gila dalam kerja atau mereka yang suka meraih sebuah mimpi yang kadang tak realistis. Kebiasaan ini mengarahkan pada orang untuk mengerahkan segala tenaganya untuk mencapai kesuksesan. Sayangnya, tidak semua yang ada di dalam pandangan ini bisa dibenarkan.
Bekerja keras karena keinginan dan kebutuhan mungkin akan membuat kalian lebih semangat. Namun, hal yang memaksa untuk terus-menerus bekerja sampai tidak mementingkan hal lain yang menjadi “racun” dalam kehidupan. Jika dibiarkan, malah akan berisiko mengalami masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Berikut 5 tanda bahwa kalian terjebak dalam toxic productivity.
Tanda-tanda toxic productivity
1. Bekerja hingga mengabaikan kesehatan
Bekerja mulai dari pagi hingga malam hari mungkin menunjukkan ketekunan kita dalam melakukan kewajiban dalam pekerjaan. Namun, hal tersebut sudah menjadi toxic saat kalian mulai mengabaikan diri sendiri dan orang lain.
Ketekunan ini sering membuat kalian lupa makan, minum, dan tidur. Hal ini bukanlah sesuatu yang sepele. Terlambat makan dan kurang tidur akan mengancam kesehatan tubuh kita jika dilakukan terus-menerus.
2. Tidak terhubung dengan orang dekat
Kegilaan dalam bekerja juga membuat kita jauh dari orang-orang terdekat. Kecanduan bekerja akan membuat waktu semakin sedikit untuk berinteraksi bahkan dengan orang sekitar.
3. Tidak bisa beristirahat
Mereka yang kecanduan bekerja akan menganggap istirahat adalah aktivitas yang buang-buang waktu. Kalian mungkin akan merasa bersalah jika tidur siang selama 30 menit atau tidur sebelum tengah malam.
4. Lupa waktu terakhir bersenang-senang
Selain bekerja dan mencari nafkah, kalian juga perlu mengendurkan otot-otot dengan banyak aktivitas gerak. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa didapatkan jika sudah terjerat produktivitas yang berlebihan ini. Bisa saja kita lupa bahwa bertemu dengan keluarga atau kumpul bersama teman itu adalah hal yang menyenangkan. (*)